1. | Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among. |
2. | Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan antar manusia. |
|
|
3. | Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan anggota muda bersendikan Sistem Among. |
|
4. | Sistem Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
|
|
|
5. | Sistem Among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut: |
|
| a. | Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi teladan. |
| b. | Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah membangun kemauan. |
| c. | Tut wuri handayani, maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik kearah kemandiriaan. |
|
|
6. | Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan: |
|
| a. | Kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial. |
|
|
| b. | Disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kedada Tuhan Yang Maha Esa. |
|
|
|
|
7. | Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap aggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka. |
|
|
8. | Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik. |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah memberikan komentar, saran, ataupun kritik buat kami.
"Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan"